Mitologi Yunani: Athena, Dewi Kebijaksanaan, Strategi, dan Seni
Athena, adalah dewi yang mengendalikan banyak hal. Dia adalah dewi kebijaksanaan, strategi perang, seni, dan peradaban. Dia dikenal terutama karena keahliannya berstrategi dan sering digambarkan sebagai pendamping para pahlawan dan pelindung suatu perjuangan heroik.
Kelahiran Athena
Orang tua Athena adalah Zeus dan Metis. Metis adalah dewi kebijaksanaan dan kecerdikan. Dia adalah Titan, yaitu keturunan dari Gaia (Bumi) dan Uranus (Langit).
Menurut ramalan, jika Metis memiliki anak perempuan dengan Zeus, anak itu akan lebih kuat daripada Zeus dan dapat menggulingkannya dari tahta. Mendengar ramalan ini, Zeus merasa cemas. Dia memutuskan untuk menikahi Metis dengan harapan bisa menghindari ancaman tersebut. Namun, semakin hari Zeus semakin takut dengan ramalan itu dan mengambil keputusan drastis.
Ketika Metis hamil, Zeus menyadari bahwa dia harus bertindak segera. Dia mengajak Metis pergi berkeliling dunia. Selama perjalanan itu, dia mengelabui Metis untuk berubah menjadi berbagai bentuk dan ukuran. Setiap kali Metis berubah bentuk, Zeus dengan cepat menyesuaikan diri agar tetap bisa mengejarnya. Akhirnya, ketika Metis berubah menjadi nyamuk, Zeus tidak lagi bisa mengejarnya.
Metis yang berubah menjadi nyamuk akhirnya masuk ke tubuh Zeus melalui mulutnya. Begitu masuk ke dalam tubuh Zeus, Metis tidak dapat lagi berubah bentuk. Dia tetap berada di dalam tubuh Zeus, dan kebijaksanaannya membantu Zeus dalam mengambil keputusan-keputusan bijaksana.
Karena Metis adalah makhluk abadi, Metis tetap hidup di dalam tubuh Zeus. Dan Athena tetap di dalam rahimnya, dan terus berkembang sampai menjadi dewasa di dalam tubuh Zeus.
Beberapa waktu kemudian, Zeus mulai merasakan sakit kepala yang luar biasa. Rasa sakit ini terus meningkat, sehingga kepalanya terasa akan pecah. dan akhirnya dia meminta bantuan putranya, yaitu Hephaistos, dewa api dan pandai besi. Hephaistos mengambil kapak tajam dan dengan satu pukulan yang kuat, membuka kepala Zeus.
Dari kepala Zeus yang terbuka, Athena muncul dengan kondisi sepenuhnya dewasa dan lengkap dengan pakaian perang. Metis telah memberikan kebijaksanaan dan kecerdikan sepenuhnya pada Athena, sehingga dia lahir sebagai dewi dengan kebijaksanaan dan pengetahuan yang luar biasa.
Setelah kelahiran Athena, Metis menjadi bagian dari Zeus, bukan sebagai entitas terpisah.
Persaingan dengan Poseidon
Dikisahkan, bangsa Yunani mencari dewa yang akan melindungi kota baru mereka dan akan memberikan hadiah yang berharga sebagai imbalan.
Athena dan Poseidon sama-sama tertarik untuk menjadi pelindung kota Athena. Mereka berdua memutuskan untuk mengikuti sayembara yang diadakan oleh raja bangsa Yunani, Cecrops, untuk menentukan siapa yang akan menjadi pelindung kota.
Poseidon, dewa laut dan gempa bumi, menjanjikan air yang melimpah dan pelabuhan yang makmur jika terpilih sebagai pelindung. Dia pun mengayunkan trisula besarnya menusuk tanah, sehingga sebuah mata air muncul di tengah kota. Meskipun sangat mengesankan, para warga kota menyadari bahwa air yang dikeluarkan oleh mata air tersebut adalah air asin, dan tidak dapat dimanfaatkan.
Athena, yang merupakan dewi kebijaksanaan dan perang, menjanjikan kebijaksanaan dan kesejahteraan, akan menjadikannya kota pusat seni, ilmu pengetahuan, dan peradaban. Dengan mengayunkan tombaknya, Athena menumbuhkan pohon zaitun di tengah kota, yang menjadi simbol perdamaian dan kelimpahan. Pohon zaitun ini memberikan minyak zaitun, makanan, dan kayu yang sangat berharga.
Para warga kota menetapkan bahwa hadiah Athena lebih berharga dan bermanfaat bagi mereka. Oleh karena itu, mereka memilih Athena sebagai pelindung kota Athena. Poseidon sangat marah dengan keputusan ini dan meninggalkan kota. Dia tidak pernah melupakan persaingan antara dia dan Athena.
Athena, Poseidon dan Medusa
Medusa awalnya adalah seorang perempuan cantik dengan rambut panjang yang indah. Medusa adalah seorang imam wanita di kuil dewi Athena. Di kuil tersebut, dia berjanji untuk tetap perawan dan setia kepada Athena.
Namun, Poseidon, dewa laut dan gempa bumi, jatuh cinta padanya dan mencoba memperdaya. Dia merayu Medusa dengan berbagai cara. Sampai akhirnya, Poseidon memperkosa Medusa di dalam kuil dewi Athena, yang merupakan pelanggaran serius terhadap janji keperawanannya kepada Athena.
Akibatnya, Athena sangat marah karena kehormatan kuilnya telah dinodai. Sebagai hukuman, Athena mengutuk Medusa menjadi Gorgon, makhluk mengerikan dengan rambut ular dan pandangan yang mematikan. Setiap orang yang melihat wajah Medusa akan berubah menjadi batu.
Medusa menjadi terisolasi dari dunia manusia karena kutukan itu. Dia hidup sebagai monster menakutkan di suatu tempat yang jauh. Bersama dengan saudara-saudaranya, Stheno dan Euryale, Medusa menjadi salah satu dari tiga Gorgon yang ditakuti.
Athena dan Erichtonius
Menurut mitos, ketika dewi Athena mengunjungi tempat yang disebut Akropolis di Athena, dia melihat darah dari lembu yang dikorbankan oleh Kekrops, raja pertama Athena, di atas tanah suci. Tanah ini merupakan tempat suci bagi para dewa.
Dengan bantuan dari pemanah suci yang dikandungkan oleh tanah ini, Athena mengambil darah tersebut dan menyembunyikannya dalam keranjang berlapis emas. Dia kemudian menitipkan keranjang tersebut kepada tiga putri Kekrops dengan perintah untuk tidak membukanya. Namun, ketika tiga putri tersebut membuka keranjang secara ceroboh, mereka menemukan seorang bayi yang luar biasa dan cantik.
Bayi itu adalah Erichtonius, yang disayang dan diadopsi oleh Athena. Dia tumbuh menjadi sosok yang bijaksana, pemberani, dan berbakat. Athena mengasuh dan mendidiknya sendiri di kuilnya di Athena dan mengajarkan segala hal tentang seni, ilmu pengetahuan, dan kebijaksanaan.
Erichtonius tumbuh menjadi seorang raja yang bijaksana dan mulia. Dia berkontribusi besar dalam membangun kota Athena dan memperluas wilayahnya. Dia juga dikenal sebagai pejuang yang ulung dan memiliki keberanian yang luar biasa. Erichtonius merupakan penguasa yang adil dan dicintai oleh rakyatnya.
Selama pemerintahannya, Erichtonius menetapkan berbagai peraturan dan tradisi yang menghormati Athena dan memuliakan kota Athena. Dia memperkuat hubungan antara dewi Athena dan kota tersebut, membuat kota itu semakin makmur dan dihormati oleh orang-orang di sekitarnya.
Athena dan Arachne: Lomba Menenun
Arachne adalah seorang gadis muda yang tinggal di kota Lydia. Dia sangat terampil dalam menenun dan merajut. Dia sangat bangga pada kemampuannya dan sering menyombongkan diri bahwa keahlian menenunnya bahkan melebihi dewi Athena, pelindung seni dan kerajinan di Yunani.
Ketika kabar kesombongan Arachne sampai ke telinga Athena, dewi tersebut tersinggung dan marah. Athena memutuskan untuk mengunjungi Arachne dengan cara menyamar untuk melihat kenyataannya. Ketika Athena melihat karya seni Arachne, dia terkesan, tetapi kemudian dia ingat bahwa Arachne memuji diri sebagai yang lebih baik daripada dewa.
Merasa terhina dan marah karena kesombongan Arachne, Athena mengubah wujudnya kembali menjadi dirinya sendiri. Dia menawarkan Arachne sebuah peluang untuk menarik klaimnya kembali dan memohon maaf kepada para dewa, mengingat kemampuannya sebagai manusia hanyalah berkat hadiah dari dewa. Tetapi Arachne, meskipun sedikit ketakutan, tetap teguh menolak tawaran Athena. Dia tetap bersikeras bahwa keterampilannya lebih unggul daripada Athena.
Melihat sikap Arachne yang keras kepala, Athena marah dan memutuskan untuk mengadakan lomba menenun dengan Arachne untuk membuktikan siapa yang lebih terampil. Keduanya mulai bekerja, menenun karya-karya luar biasa.
Athena menenun kain yang menggambarkan pemandangan Olimpus, dan kisah-kisah dari kebijaksanaan dan keberanian para dewa. Kainnya begitu indah dan mengesankan, menunjukkan kedalaman pengetahuan dan kebijaksanaan yang hanya dimiliki oleh dewa.
Di sisi lain, Arachne menenun kain yang menggambarkan kisah-kisah dari para dewa secara negatif yang mengungkit kesalahan mereka. Kainnya adalah kritik tajam terhadap para dewa dan mencerminkan ketidakpuasannya terhadap para dewa yang dianggapnya tidak adil dan sombong.
Setelah keduanya menyelesaikan karyanya, Athena mengakui bahwa keterampilan menenun Arachne memang sangat luar biasa. Namun, dia juga tersinggung oleh isinya yang mengejek para dewa. Athena sangat marah dan merasa bahwa Arachne telah melampaui batas dengan menghina para dewa.
Dengan penuh amarah, Athena merobek kain Arachne dan menghancurkannya. Arachne merasa hancur dan putus asa, menyadari kesalahan besar yang telah dia buat.
Athena, sebagai dewi kebijaksanaan, memutuskan untuk menghukum Arachne dengan mengubahnya menjadi laba-laba. Arachne kemudian berubah menjadi makhluk yang merajut jaring dengan keahliannya yang luar biasa, tetapi dia akan menjadi laba-laba selamanya sebagai simbol kesombongan dan hukumannya.
Pengembalian Patung Pallas Athena
Patung Pallas Athena (atau Athena Parthenos) adalah patung dewi Athena yang sangat suci dan dianggap menjadi pelindung bagi kota Athena. Patung Pallas Athena tersebut dibuat oleh seniman terkenal, Phidias, dan terletak di kuil Athena Parthenon di Akropolis, Athena.
Menjelang akhir Perang Troya, bangsa Yunani mencari cara untuk membawa pulang patung Pallas Athena dari Troya setelah berperang selama bertahun-tahun. Patung itu dianggap memiliki kekuatan suci dan diyakini akan membawa kemenangan dan keberuntungan bagi pihak yang memiliki patung tersebut.
Menurut mitos, dua pahlawan Yunani, Odysseus dan Diomedes, berhasil mengambil patung Pallas Athena dari kuil di dalam kota Troya. Mereka menyusup masuk ke dalam kota saat malam hari dan berhasil mengambil patung tersebut tanpa diketahui oleh pasukan Troya. Namun, pasukan Troya kemudian menyadari kehilangan patung tersebut dan segera mengejar Odysseus dan Diomedes. Keduanya melarikan diri sambil membawa patung yang berat itu.
Dalam perjalanan mereka keluar dari Troya, Athena membantu mereka secara supranatural. Dia mengeluarkan kabut tebal yang menutupi jejak dan keberadaan Odysseus dan Diomedes, sehingga pasukan Troya gagal mengejar.
Setelah berhasil keluar dari kota, Odysseus dan Diomedes membawa patung Pallas Athena dengan hati-hati dan dengan upaya besar. Mereka sangat berhati-hati untuk memastikan bahwa patung itu selamat sampai kembali ke Athena.
Setelah melalui berbagai rintangan dan perjalanan yang panjang, Odysseus dan Diomedes berhasil membawa pulang patung Pallas Athena ke kota Athena. Penduduk kota sangat bahagia dan bersyukur atas kepulangan patung suci tersebut. Patung Pallas Athena kemudian ditempatkan kembali di kuil Athena Parthenon di Akropolis, Athena. Patung ini menjadi simbol utama dari kebesaran dan kekuatan kota Athena, serta menyiratkan pelindungan dan pertolongan dewi Athena kepada bangsa Yunani dalam perang dan konflik.
Penampilan Athena
Athena sering digambarkan sebagai sosok yang kuat, bijaksana, dan anggun. Berikut adalah beberapa ciri penampilan populer Athena:1. Helm Perang: Athena sering digambarkan mengenakan helm perang yang gagah, yang melambangkan kekuasaan dan perlindungan dalam pertempuran. Helmnya memiliki sayap atau hiasan berdaun zaitun yang melambangkan hubungannya dengan pohon zaitun, yang merupakan simbol dari kota Athena.2. Aegis dengan Kepala Medusa: Salah satu ciri khas Athena adalah Aegis, perisai besar dengan kepala Medusa di tengahnya. Kepala Medusa pada Aegis Athena melambangkan kekuatan magis dan kekuatan menakut-nakuti musuh.3. Tunik Panjang: Athena sering kali digambarkan mengenakan tunik panjang yang elegan dan anggun, yang mencerminkan kebesarannya sebagai dewi. Tunik ini terbuat dari kain yang indah dan dihiasi dengan hiasan atau bordir.
4. Senjata: Athena sering digambarkan membawa senjata seperti tombak atau perisai. Dia adalah dewi perang yang bijaksana, jadi senjata ini melambangkan kekuatannya dalam melindungi dan membela.
5. Burung Hantu: Burung hantu adalah binatang yang dianggap sebagai hewan kesayangan Athena. Oleh karena itu, Athena sering digambarkan dengan burung hantu yang berada di dekatnya atau duduk di bahunya.
6. Ekspresi Wajah: Athena biasanya digambarkan dengan ekspresi wajah yang bijaksana, serius, dan tegas. Dia adalah dewi kebijaksanaan, jadi penampilannya sering mencerminkan pemikiran dan kecerdasan.
7. Atribut Kebijaksanaan: Beberapa atribut kebijaksanaan sering dikaitkan dengan Athena, seperti gulungan atau buku yang melambangkan pengetahuan dan kebijaksanaan.
Kekuatan Utama Athena
Athena adalah salah satu dewi dalam mitologi Yunani kuno. Ia merupakan dewi pelindung kota Athena, pelindung peradaban, kebijaksanaan, seni, perang, dan strategi. Kekuatan utama Athena adalah kebijaksanaan dan kemampuan dalam strategi militer. Berikut adalah beberapa kekuatan utama yang melekat pada dirinya:
1. Kebijaksanaan: Athena dianggap sebagai dewi yang paling bijaksana di antara para dewa-dewi Yunani. Ia memiliki kecerdasan luar biasa, serta dihormati karena kearifannya.
2. Strategi Militer: Athena adalah pelindung para prajurit dan ahli strategi militer. Ia memberikan bantuan dan panduan kepada para pahlawan dan prajurit dalam berbagai pertempuran, membantu mereka menyusun taktik yang efektif.
3. Keterampilan Pertempuran: Meskipun cenderung menghindari kekerasan, ia juga memiliki kemampuan dalam pertempuran. Ia adalah salah satu dewi yang terampil dalam menggunakan senjata seperti perisai, tombak, dan pedang.
4. Perlindungan Kota: Athena adalah pelindung kota Athena. Sebagai pelindung kota, ia dihormati oleh warga Athena dan dianggap sebagai sosok yang melindungi peradaban dan ketertiban.
5. Kekuatan Intelektual: Selain kebijaksanaannya, Athena juga dikenal karena kekuatan intelektualnya. Ia adalah dewi seni, sastra, dan kreativitas, sering kali memberi inspirasi pada para seniman, penyair, dan pemikir.
6. Kekuatan Spiritual: Athena memiliki koneksi mendalam dengan dunia spiritual. Ia adalah salah satu dari sedikit dewa-dewi yang dapat berkomunikasi dengan manusia dan memberikan nasihat atau bantuan melalui mimpi atau wahyu.
Fakta tentang Athena
Dia adalah anak kesayangan Zeus.
Dikenal karena melindungi kehidupan yang berperadaban, dia adalah Dewi Kota.
Athena adalah pelindung seni dan kerajinan, terutama dalam hal pemintalan dan penenunan.
Dalam puisi-puisi selanjutnya, Athena mewujudkan kebijaksanaan dan pemikiran rasional.
Athena berperan sebagai penjaga Athena, di mana Parthenon adalah kuilnya.
Zeus mempercayainya untuk memegang aegis dan petir.
Festival terpentingnya adalah Panathenaea, yang dirayakan setiap tahun di Athena.
Burung hantu adalah burungnya, dan pohon zaitun adalah miliknya.
Athena adalah salah satu dari tiga dewi perawan; dua lainnya adalah Hestia dan Artemis.
Athena menciptakan seruling, tapi dia tidak pernah memainkannya.
Dewi atas : Perang, Kebijaksanaan, Kerajinan Tangan, Strategi Pertempuran
Simbol Burung Hantu, Pohon Zaitun, Ular, Aegis, Baju Besi, Helm, Tombak, Gorgoneion
Hewan suci: Burung Hantu Salju, Gagak
Orang tua: Zeus dan Metis
Tidak memiliki suami dan anak.